loading

RS Unhas Hadirkan Terobosan Baru, “Stem Cell” untuk Masa Depan Indonesia

26 August 2025 oleh Dahlan Gunawan
RS Unhas Hadirkan Terobosan Baru, “Stem Cell” untuk Masa Depan Indonesia

Rumah Sakit Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar, kini terus mengembangkan inovasi terbaru sesuai perkembangan zaman. Bahkan, akan menjadi pusat pelayanan bagi pertumbuhan generasi masa depan.

Salah satu terobosan terbaru adalah menghadirkan 'Celltech Stem Cell Centre', bisa dipersepsikan sebagai "Stem Cell Breakthrough for a Better Future". Kalimat ini menggambarkan bahwa terobosan dalam bidang sel punca (stem cell) dapat membawa perubahan besar dan positif bagi masa depan.

RS Unhas Makassar, yang bekerja sama dengan bank Celltech stem cell centre Vinski Tower, berniat meningkatkan kapasitas kemampuan demi mengejar ketinggalan pelayanan dari rumah sakit lain.

 

Dengan demikian Celltech stem cell centre,dapat menjadi solusi bagi pasien yang mengalami berbagai penyakit dan ingin meningkatkan kualitas hidup manusia, serta dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Rektor Unhas Makassar, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa M.Sc, menjelaskan kehadiran Celltech Stem Cell Center Vinski Tower di Makassar sangat penting, karena Indonesia harus kehilangan lebih dari Rp 100 triliun devisa pertahun akibat kalangan menengah atas lebih cenderung berobat ke luar negeri.

"Sejauh ini kan, pengobatan di Indonesia dianggap teknologinya kurang canggih dan modern maka mereka pergi ke Singapura, Amerika, Eropa, Jepang, Thailand dan China untuk berobat. Sekarang saatnya berobat dalam negeri di RS Unhas," jelasnya, saat launching Celltech stem cell centre  di RS Unhas, Sabtu (25/1/2025) lalu.

 

Selain tetapi, RS Unhas juga melayani penyimpanan tali pusat agar kelak dijadikan stem cell. Seperti halnya selebrita Aurel dan Atta Halilintar yang memutuskan menyimpan tali pusat kedua anaknya saat lahir di Celltech Vinski Tower Jakarta.

"Sebagai investasi yang harus jadi pusat inovasi tentu kami harus ikut bagian dari proses penguatan clinical riset. Kita tidak bisa melakukan inovasi kalau tidak ada hal yang mendukung," tutur Prof. JJ.

Sebagai layanan baru untuk atasi penyakit kroni, atau layanan stem cell, Prof JJ sangat optimis, pihaknya saat ini lebih fokus memperkuat sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas agar layanan terbaru di rumah sakit tersebut bisa berjalan maksimal dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Sejau ini, RS Unhas sepakat membangun Health Tourism kelas dunia di Makassar, sehingga kota tersebut akan menjadi pusat Health Tourism andalan Indonesia.

Prof Jamaluddin Jompa dan Prof dr Deby Vinski memiliki visi yang sama untuk memajukan Indonesia ke dunia internasional, maka kerja sama Celltech stem cell centre yang terakreditasi internasional terwujud melalui Nota Kesepahaman dengan Universitas Hasanudin Makassar.

Penandatanganan MoU dilaksanakan di Vinski Tower, Jakarta, pada Desember lalu. Ini sebagai langkah penting dalam memperkuat kerja sama di bidang pelayanan kesehatan, penelitian sel punca (stem cell), laboratorium stem cell dan tali pusat, pengembangan dan penerapan inovasi, serta pengabdian kepada masyarakat.

"Melalui layanan Stem Cell ini, diharapkan akan lahir berbagai program yang bermanfaat bagi dunia kesehatan di Indonesia," harapnya.

Presiden World Council of Stem Cell (WOCS), Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, turut hadir dalam peluncuran tersebut. Kolaborasi antara Celltech Vinski Tower dan RS Unhas ini menghadirkan terobosan baru bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya dalam penyimpanan tali pusat bayi baru lahir dan terapi sel punca atau stem cell.

Berikut adalah beberapa inovasi yang dapat dilakukan oleh Celltech stem cell centre untuk masa depan. Pertama, pengembangan Terapi Sel Punca: Celltech dapat mengembangkan terapi sel punca yang lebih efektif dan aman untuk mengobati berbagai penyakit, seperti penyakit degeneratif, penyakit autoimun, dan penyakit kanker.

Kedua, penggunaan Teknologi CRISPR: Celltech dapat menggunakan teknologi CRISPR untuk mengedit gen sel punca dan mengembangkan terapi yang lebih presisi dan efektif.

Ketiga, pengembangan Sel Punca Induk: Celltech dapat mengembangkan sel punca induk yang dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel, sehingga dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.

Keempat, penggunaan Teknologi 3D Printing: Celltech dapat menggunakan teknologi 3D printing untuk mencetak jaringan dan organ yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.

Kelima, pengembangan Terapi Regeneratif: Celltech dapat mengembangkan terapi regeneratif yang dapat memperbaiki dan menggantikan jaringan dan organ yang rusak.

Keenam, penggunaan Teknologi AI: Celltech dapat menggunakan teknologi AI untuk menganalisis data dan mengembangkan terapi yang lebih efektif dan aman.

Ketunuh, pengembangan Kolaborasi Internasional: Celltech dapat mengembangkan kolaborasi internasional dengan lembaga penelitian dan industri lainnya untuk mengembangkan terapi yang lebih efektif dan aman.