dokter
Dokter-dokter yang telah mengikuti dan lulus pelatihan kami
mitra
Institusi dan organisasi ternama yang mendukung peningkatan kompetensi medis
+
akses materi
Materi pelatihan tersedia 24 jam untuk belajar fleksibel kapan saja.
Berita
Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan klinis Anda melalui modul pelatihan interaktif dan bersertifikat.

"Inovasi Tanpa Batas: Mewujudkan Kemandirian Indonesia dalam Teknologi Stem Cell & Regeneratif"
Batam, 28 Juni 2025 – Hotel Aston Batam hari ini menjadi tuan rumah dua agenda penting dalam dunia kedokteran Indonesia: Seminar "Inovasi Tanpa Batas: Mewujudkan Kemandirian Indonesia dalam Teknologi Stem Cell & Regeneratif" dan pelantikan Pengurus Wilayah Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) wilayah Aceh dan Kepulauan Riau.Mendorong Kemandirian Bangsa Melalui Teknologi KesehatanSeminar "Inovasi Tanpa Batas" membuka wawasan peserta tentang potensi besar teknologi sel punca (stem cell) dan regeneratif untuk mencapai kemandirian di sektor kesehatan nasional. Para peserta, yang meliputi beragam profesional medis dan peneliti, menyimak paparan terkini mengenai perkembangan, tantangan, dan peluang aplikasi teknologi ini di Indonesia. Seminar ini diharapkan bisa menjadi pemicu kolaborasi dan inovasi lebih lanjut, menempatkan Indonesia sebagai pemain penting dalam riset dan aplikasi teknologi canggih ini.Pengurus Baru PDSI Aceh dan Kepulauan Riau Resmi DilantikAcara dilanjutkan dengan pelantikan pengurus wilayah PDSI Aceh dan Kepulauan Riau. Momen ini penting untuk memperkuat peran PDSI dalam memajukan profesi dokter serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan di kedua wilayah tersebut.Jajaran petinggi PDSI pusat turut hadir, dengan Ketua Umum Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyanto, SpB. MARS memimpin langsung prosesi pelantikan. Turut hadir pula Wakil Ketua Umum Prof. dr. Deby Susanti Pada Vinski, MSc. PhD, Sekretaris Jenderal Dr. dr. Dollar, Sp.KKLP, S.H., M.H., M.M., FIHFAA, FRSPH, FISQua, dan Wakil Sekretaris Jenderal Dr. dr. Dahlan Gunawan, SpKKLP. M.Kes. MH. MARS. FIHFAA. FISQUA. CpNLP.Kehadiran dr. Pingkan F.K. Sinolungan, Sp.Rad, pemilik Klinik D Fasung, juga memberikan warna tersendiri, menunjukkan dukungan dari praktisi kesehatan terhadap inisiatif PDSI ini.Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, diharapkan kepengurusan PDSI wilayah Aceh dan Kepulauan Riau dapat bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai kemandirian teknologi kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Waspadai Penyakit Zoonosis
Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, umat Muslim mulai bersiap untuk melaksanakan ibadah kurban. Selain memperhatikan syarat keagamaan, penting juga memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat agar daging yang dibagikan aman dikonsumsi. Dalam keterangan yang diterima Kompas.com pada Senin (26/5/2025), drh. Mochamad Aji Purbayu, M.Sc., praktisi kesehatan hewan dan anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), pemilihan hewan kurban yang tepat berperan penting dalam mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia, atau yang dikenal sebagai penyakit zoonosis. Untuk itu, simak cara memilih hewan kurban yang sehat dan aman untuk dikonsumsi berikut ini. Baca juga: Takaran Aman Konsumsi Daging Kambing saat Idul Adha untuk Cegah Kolesterol Pastikan hewan kurban sehat Hewan kurban yang sehat akan menghasilkan daging yang layak konsumsi dan aman bagi masyarakat. Pemeriksaan kesehatan hewan juga penting untuk mencegah penularan penyakit yang tersembunyi. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memastikan kesehatan hewan kurban: Tanyakan pada penjual apakah hewan telah diperiksa oleh dokter hewan dan memiliki surat keterangan kesehatan Hindari membeli ternak dari lokasi penggembalaan di tempat pembuangan sampah Perhatikan kondisi bulu yang bersih dan mengilap Gelambir pada leher (pada sapi) tidak terlihat bengkak berisi cairan Hewan tampak lincah, gemuk, dan tidak lesu Nafsu makan baik dan tidak menunjukkan gejala diare Lubang tubuh (mulut, mata, telinga, anus) bersih dan normal Cuping hidung sapi basah, bukan kering, karena cuping yang kering dapat menandakan demam Refleks mata baik dan tidak ditemukan cairan mencurigakan Untuk memastikan kondisi suhu tubuh, Aji juga menyarankan membawa termometer dan berkonsultasi dengan dokter hewan mengenai suhu normal masing-masing spesies ternak. Baca juga: Makanan Penyebab Kolesterol: Daging Olahan dan Pilihan Pengganti Sehat Tidak cacat secara fisik Selain sehat, hewan kurban juga harus tidak cacat. Hal ini merupakan syarat sah dalam ibadah kurban. Berikut ciri-ciri hewan yang tidak mengalami cacat: Dapat berjalan normal, tidak pincang Tidak buta atau mengalami gangguan pada salah satu mata Telinga dalam kondisi utuh (bekas tanda seperti eartag bukan termasuk cacat) Refleks alat gerak normal, termasuk pada kuku Untuk hewan jantan, testis masih lengkap dua buah, berbentuk simetris Ekor dalam keadaan utuh, tidak terpotong sebagian maupun seluruhnya Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara kasat mata maupun dengan menyentuh bagian tubuh tertentu untuk memastikan respons normal dari hewan. Baca juga: Waspadai Gejala Kolesterol Tinggi pada Wanita dan Pria, Ini 5 Tandanya Telah mencapai umur yang ditentukan Kecukupan umur juga menjadi syarat utama hewan layak dijadikan kurban. Pemeriksaan gigi menjadi indikator paling umum untuk memastikan usia hewan. Berikut panduannya: Gigi hewan harus lengkap dan tidak cacat Kambing atau domba harus berusia lebih dari 1 tahun, ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap berwarna lebih gelap Sapi atau kerbau harus berusia lebih dari 22 bulan (sekitar 2 tahun), juga ditandai dengan adanya sepasang gigi tetap Hewan tidak dalam kondisi kurus atau kurang gizi Memastikan usia yang cukup tidak hanya penting dari sisi keagamaan, tetapi juga dari sisi fisiologis agar daging yang dihasilkan matang secara optimal. Baca juga: Apa Ciri-ciri Orang yang Kolesterol Tinggi? Berikut 4 Daftarnya… Kesehatan hewan, kesehatan manusia Pemilihan hewan kurban yang tepat tidak hanya berkaitan dengan sah atau tidaknya ibadah, tetapi juga merupakan langkah preventif untuk melindungi kesehatan manusia. Hewan yang terjangkit penyakit bisa menularkan bakteri atau virus melalui daging atau cairan tubuhnya, terlebih jika penanganan dan pemotongan tidak higienis. Oleh karena itu, Aji menekankan pentingnya memilih hewan kurban dari tempat penjualan resmi dan memastikan hewan telah mendapat pemeriksaan kesehatan yang layak. Baca juga: MERS-CoV, Penularan, Gejala, dan Cara Pencegahannya Ibadah kurban bukan hanya tentang niat dan keikhlasan, tetapi juga tanggung jawab terhadap sesama. Dengan memilih hewan yang sehat, tidak cacat, dan cukup umur, masyarakat tidak hanya menjalankan ibadah sesuai syariat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan publik. Pastikan Anda membeli hewan kurban dari sumber terpercaya dan melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum berkurban tahun ini.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai Penyakit Zoonosis, Ini Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat dan Aman Dikonsumsi", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/25E26120000768/waspadai-penyakit-zoonosis-ini-tips-memilih-hewan-kurban-yang-sehat-dan-aman.Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Spesialisasi Kami
Semua instruktur di Platform Kursus Medis kami adalah dokter berlisensi dan ahli di bidangnya masing-masing.

Testimoni Dokter
Apa kata para dokter tentang pengalaman mereka mengikuti kursus ini.
Aplikasi ini sangat membantu kami dalam mengelola keanggotaan dan kegiatan organisasi. Informasinya lengkap dan mudah diakses kapan saja
resna pangestu
Sarjana Kedokteran
Saya sangat terbantu dengan fitur notifikasi dan kalender kegiatan. Tidak ada lagi acara penting yang terlewat
resna pangestu
Sarjana Kedokteran
User interface-nya ramah dan proses update data anggota menjadi jauh lebih praktis. Sangat direkomendasikan untuk organisasi medis lainnya.
resna pangestu
Sarjana Kedokteran
setelah memakai aplikasinya, saya merasa lebih terhubung dengan rekan-rekan sejawat. Fitur forumnya bagus!
resna pangestu
Sarjana Kedokteran
Integrasi dengan sistem pembayaran iuran berjalan mulus. Ini solusi modern untuk organisasi dokter di era digital
resna pangestu
Sarjana Kedokteran